Beberapa minggu terakhir memang rasanya tidak genap 7 hari, seperti hanya 3 hari, berjalan cepat dan cenderung kurang. Aiihh…sepertinya itu hanya pembelaan terhadap kemalasan untuk tetap meluangkan waktu menulis, yang jelas ini menjadi satu lagi bukti kalau saya belum konsisten. Maka sebagai penebusan dosa, ijinkanlah saya untuk kembali menulis tentang sesuatu yang menyenangkan, setidaknya bagi saya, tentang KAPAL!
Mari mulai dengan definisi kapal, setidaknya ini akan menjadi pencerahan bagi mereka yang pemikirannya terinduksi oleh pemikiran sang nenek yang tinggal di desa, yang jauh dari media informasi, yang beranggapan bahwa kapal itu adalah pesawat terbang yang ada di udara, sementara kapal yang ada di laut lebih familiar dengan sebutan “jukung”. Ya, dulu nenek sering mengatakannya pada saya 🙂 , untuk artinya silahkan googling kata tersebut dalam bahasa Bali. Sementara saya akan mentranslasi kata kapal ke dalam bahasa inggris kemudian mencari definisinya, sebagai berikut :

Bagaimana ? Ada yang mengalami kesulitan memahaminya ? Seharusnya tidak, mengingat kita berada di jaman dimana setiap warga negara wajib memiliki passport untuk keluar masuk negara lainnya dan menguasai bahasa inggris sebagai penyambung lidah dunia. Selanjutnya mari mulai memahami jenis – jenis kapal.
- Kapal Petikemas
Saat ini kapal Petikemas ( Container ) merupakan kapal dengan jumlah populasi terbanyak di dunia. Pengangkutan menggunakan petikemas merupakan revolusi pengangkutan multimoda yang secara efektif dapat mempermudah perpindahan barang dan secara efisien mampu menekan biaya logistik. Penggunaannya sudah menyebar di seluru di dunia dan terstandarisasi secara internasional. Contoh kapal petikemas adalah sebagai berikut :

Hal yang menjadi perhatian dalam penggunaan kapal petikemas adalah jumlah maksimum petikemas dalam satuan TEU’S ( twenty feet equivalent unit ) atau FEU’S ( fourty feet equivalent unit ) yang dapat dimuat. Selain itu, diperhatikan juga jumlah tier (tingkat) dan bay (baris) saat penyusunan petikemas diatas kapal. Terakhir yang tidak kapal penting adalah ketersediaan alat bongkar muat diatas kapal. Tentunya ini berkaitan dengan kemampuan kapal untuk dapat menyinggahi pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar dimana dengan memiliki alat bongkar muat sendiri diatas kapal maka akan semakin fleksibel kemampuan kapal untuk singgah di berbagai pelabuhan.
- Kapal Roll on – Roll off (Ro – Ro)
Jenis kapal ini cukup familiar bagi saya, seseorang yang pernah berdomisili di Surabaya dan mengandalkan moda transportasi bus untuk pulang ke Bali. Dalam setiap perjalanannya pasti selalu menggunakan kapal Ro – Ro untuk menyeberang selat Bali, selat yang waktu tempuh kapalnya (sea time ) hanya sekitar 40 menit sementara waktu tunggu sandar (wait berthing time) sekitar 40 – 90 menit. Memang jalur ini adalah jalur padat, tapi herannya banyak dermaga yang rusak sehingga kapalnya harus antri. Apa salahnya membenahi dermaga sekian ratus juta demi mempercepat perputaran kapal, menghemat penggunaan BBM akibat menunggu, meningkatkan jumlah penumpang yang bisa diangkut, meningkatkan pendapatan sekaligus menekan biaya sehingga meningkatkan keuntungan operator penyeberangan ? Entahlah, intinya ini contoh kapal Ro – Ro :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasian kapal Ro – Ro adalah kapasitas kendaraan, kapasitas penumpang, dan tinggi antara dek sebagai indikasi kesesuaian kondisi gelombang di lokasi operasional.
- Kapal Pendingin (Refrigrated Cargo Vessel)
Kapal jenis ini termasuk kapal langka, penggunaannya adalah pada industri khusus yang berkaitan, namun satu poin penting ialah jangan menyamakan kapal ini dengan kapal pengangkut muatan cair berpendingin. Kapal pendingin mengangkut muatan padat seperti buah – buahan dan ikan, berikut contohnya :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasian kapal pendingin adalah kapasitas angkut dalam volume dan berat, kisaran suhu, dan kecepatan kapal.
- Kapal Pengangkut muatan curah padat (Bulk Carrier)
Nah kapal jenis ini sangat familiar bagi saya, seorang perencana pengapalan semen, kategori muatan curah padat. Umumnya kapal jenis ini dapat mengangkut berbagai macam jenis muatan mulai dari semen, gandum, hingga pupuk. Beberapa tipe akan dilengkapi dengan floor strengthening di bagian dasar palka apabila mengangkut muatan dengan berat jenis yang besar untuk menghindari kerusakan palka seperti pengangkutan bijih besi dan tembaga. Contoh kapal bulk carrier adalah sebagai berikut :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah kapasitas angkut dalam volume dan berat, ketersediaan dan tipe alat bongkar muat, serta draft maksimumnya.
- Kapal Pengangkut Minyak Mentah (Crude Oil Tanker)
Jenis kapal ini biasanya akan berlayar di laut dalam, menghubungkan antara sumber minyak (oil well / rig) dengan kilang pengolahannya (refinery unit), dan identik dengan ukuran yang besar. Berikut contoh Crude Oil Tanker :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah kapasitas angkut dalam volume dan berat, kecepatan bongkar muat, dan sarat maksimum dalam kondisi muatan penuh.
- Kapal Pengangkut Minyak (Product Oil Tanker)
Jenis kapal ini berlayar sebagai pengangkut minyak olahan, antara hub and spoke seperti pada kapal kontainer, dia menghubungkan antara kilang pengolahan (refinery unit) dengan terminal penampungan (supply terminal ) untuk selanjutnya didistribusikan ke pengguna dengan moda lainnya . Contoh Product Oil Tanker :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah kapasitas angkut dalam volume dan berat, segregasi tangki untuk muatan yang berbeda, kesesuaian lapisan dalam permukaan tangki dengan jenis minyak olah yang dimuat, dan kecepatan bongkar muatnya.
- Kapal Pengangkut Bahan Kimia (Chemical Tanker)
Saya tidak terlalu familiar dengan kapal jenis ini, selain karena jumlahnya yang sedikit di dunia, penggunaannya juga untuk industri khusus dan dengan regulasi – regulasi khusus. Bahan kimia yang mampu diangkut kapal ini adalah bahan kimia curah cair, adapun contoh Chemical Tanker adalah sebagai berikut :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah kapasitas angkut dalam volume dan berat, segregasi tangki untuk muatan yang berbeda, kesesuaian lapisan dalam permukaan tangki dengan jenis bahan kimia yang dimuat, dan kecepatan bongkar muatnya.
- Kapal Pengangkut Gas (LNG Tanker)
Sama halnya dengan kapal pengangkut bahan kimia, saya tidak terlalu familiar dengan kapal jenis ini, namun untuk product jadinya saya gunakan setiap hari J. Kapal LNG (Liquified Natural Gas) memiliki karakteristik bentuk palka muat seperti bola, tujuannya ialah meratakan tekanan muatan ke seluruh dinding palka. Oleh karena itu, hal yang sangat diperhatikan adalah tekanan maksimum tangki, suhu minimum, dan kemampuannya untuk menyesuaikan suhu untuk kepentingan pemampatan dan pemuaian cargo. Berikut contoh kapal LNG :

- Kapal Penumpang (Passenger Ship)
Untuk negara kepulauan seperti Indonesia, kapal penumpang menjadi backbone transportasi massal yang murah. Tapi itu dulu, sebelum maskapai penerbangan berbiaya murah bermunculan. Tentunya dengan tarif yang hampir sama namun dengan perbedaan waktu yang signifikan, moda transportasi ini mulai ditinggalkan. PT. PELNI selaku operator pelayaran milik negara sedang berpikir keras mensiasati kondisi ini. Apalagi saat ini presiden ketujuh Indonesia mencanangkan kedaulatan maritim sebagai salah satu tujuan negara, tentunya ini harus berlaku juga bagi kedaulatan TRANSPORTASI maritim. Kembali, berikut contoh kapal penumpang :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah kapasitas jumlah penumpang dan jumlah ruang / kamar berdasarkan kelas / lokasi di kapal.
10. Kapal Ikan (Fishing Vessel)
Kapal ikan, tepatnya kapal penangkap ikan, adalah bentuk revolusi teknolgi dalam dunia perkapalan. Sebelumnya penangkapan ikan dengan cara konvensional adalah cara yang terbaik. Sebelumnya juga para penangkap ikan dianggap sebagai pekerja kelas rendah. Namun yang terjadi saat ini, teknologi penangkapan ikan tidak kalah dengan teknologi kapal perang, mereka dapat mendeteksi keberadaan ikan dan me-leverage jumlah tangkapannya. Saat ini juga profesi penangkap ikan menjadi profesi yang terpandang, para nelayan dapat hidup makmur, dan bekerja sambil menikmati indahnya lautan. Contoh kapal ikan adalah sebagai berikut :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah daya mesin, volume ruang muat ikan, suhu ruang muat, kapasitas pembekuan, sistem penangkapan, dan sistem pendinginannya.
11. Kapal Keruk (Dredger)
Jenis kapal ini familiar di area pelabuhan. Kemampuannya adalah untuk mengeruk dasar laut (seabed) sehingga dapat meningkatkan kedalamannya. Penggunaan kapal ini juga bisa untuk pengambilan pasir bawah laut. Adapun contoh kapal keruk adalah sebagai berikut :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah kapasitas pompa, batasan kedalaman, volume ruang muat, tenaga keruk, dan panjang lengan keruk.
12. Kapal Pemasang Kabel (Cable Laying Vessel)
Jenis kapal ini termasuk langka diantara populasi kapal. Penggunaannya untuk industri tertentu dan bersifat khusus (irregular). Ciri khas kapal ini adalah memiliki roller penggulung dengan bangunan atas kapal terletak pada anjungan. Berikut contoh cable laying vessel :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah kapasitas angkut (ton), daya mesin, dan detail instalasi DP (dynamic positioning) dan DT (dynamic tracking).
13. Kapal Tunda (Tug Boat)
Kapal ini juga familiar di area pelabuhan. Secara fungsional dia berfungsi sebagai kapal pembantu olah gerak kapal di pelabuhan, sebagai pendorong dan penarik kapal masuk ke dermaga. Namun kapal jenis ini juga bisa menjadi kapal pengangkut dengan menarik tongkang (barge). Contoh kapal tunda adalah sebagai berikut :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah daya mesin serta daya tarik dan dorong (bollard pull).
14. Kapal Pemecah Es (IceBreaker)
Kapal ini juga termasuk kapal langka yang barangkali penggunaannya hanya di sekitar rumah penguin di belahan bumi utara. Ciri khas dari kapal ini adalah bentuk haluan seperti mata pisau. Berikut contoh Icebreaker :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah daya mesin, daya tarik dan dorong (bollard pull), bentuk haluan, dan berat kapal yang menentukan kemampuannya dalam memecah es.
15. Kapal Layar (Yatch)
Kapal ini bisa dijumpai dikepulauan Wakatobi atau Raja Ampat, namun masih disangsikan apakah pemiliknya orang Indonesia. Kapal layar dahulunya merupakan kapal generasi pertama yang mampu melintasi samudra, namun seiring dengan perkembangan jaman fungsinya saat ini bergeser menjadi kapal wisata. Tenaga penggeraknya juga bukan hanya layar tetapi sudah dilengkapi mesin penggerak utama (prime mover) tersendiri. Bisa dikatakan saat ini keberadaan layarnya hanya menjadi pemanis saja. Berikut contoh kapal layar :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah jumlah layar, daya mesin, dan jumlah ruang / kamar.
16. Hovercraft
Sampai saat ini memang masih menjadi perdebatan untuk memasukkan hovercraft dalam jajaran kapal mengingat hovercraft menggunakan propeller dan lebih bergantung pada udara sebagai tenaga pendorongnya. Selain itu hovercraft juga dapat dikategorikan amfibi, dapat beroperasi di darat dan di laut. Namun yang perlu diperhatikan adalah pengoperasiannya hanya di perairan dengan gelombang yang tenang / relatif tidak ada. Berikut contoh hovercraft :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah kecepatan, ukuran, dan kebisingan propellernya.
17. Catamaran
Kapal katamaran dapat dengan mudah dikenali dari bentuknya. Secara teoritis kapal katamaran ialah kapal yang memiliki dua atau lebih lambung kapal yang dihubungkan dengan bangunan atasnya. Ide ini muncul dari keinginan untuk mengurangi hambatan kapal dengan mengurangi luas permukaan kapal yang tercelup air, namun tetap menghasilkan stabilitas tinggi dan daya angkut yang besar. Evolusi dari Katamaran ialah Trimaran, kapal dengan tiga lambung terpisah. Berikut contoh kapal Katamaran :

Karakteristik yang digunakan dalam pengoperasiannya adalah kecepatan, stabilitas, dan tinggi gelombang maksimal yang dihasilkan.
Yes! Akhirnya selesai menuliskan isi kepala, tentu ini harus terus dilakukan supaya otak tidak “penuh”, membuat sesak mahluk yang bernama “kreativitas”, ataupun otak “meluap” sehingga merasa berlebih ilmu dan malas untuk belajar 🙂 . Semoga berguna bagi siapapun yang membaca, suatu saat nanti saya akan meminta para pembacanya untuk memberikan informasi tentang topik lain, tepat seperti hukum give and share (not take and give), saat kita memberi maka akan ada bagian lain yang berbagi, indahnya hidup!
Cheers – Jakarta 09 November 2014
Leave a Reply